PELAPORAN PERKEMBANGAN ANAK KEPADA ORANG TUA



A.    Pengertian Pelaporan
Pelaporan merupakan kegiatan mengomunikasikan dan menjelaskan hasil penilaian tentang perkembangan anak setelah mengikuti layanan/kegiatan pembelajaran di satuan PAUD. Pelaporan adalah kegiatan mengomunikasikan hasil penilaian tentang tingkat pencapaian perkembangan. Pelaporan berupa deskripsi pertumbuhan fisik dan perkembangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak. Laporan perkembangan anak didik dibuat secara tertulis oleh pendidik. Penyampaian laporan dilakukan secara tatap muka sehingga dimungkinkan adanya hubungan dan informasi timbal balik antara pihak lembaga dengan orang tua. Dalam pelaksanaan kegiatan ini hendaknya kerahasiaan data atau informasi dijaga, artinya bahwa data atau informasi tentang anak didik hanya diinformasikan dan dibicarakan dengan orang tua anak didik yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam rangka bimbingan selanjutnya.
Para orang tua ingin tahu tentang kondisi perkembangan anaknya tetapi juga memiliki keterbatasan waktu, oleh karena itu saat bertemu lebih difokuskan pada hal-hal berikut[1]:
1.      Keadaan anak waktu belajar secara fisik, sosial, dan emosional.
2.      Partisipasi anak dalam mengikuti kegiatan di lembaga PAUD.
3.      Kemampuan/kompetensi yang sudah dan belum dikuasai anak.
4.      Hal-hal yang harus dilakukan orang tua untuk membantu dan mengembangkan anak lebih lanjut.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaporan perkembangan anak merupakan kegiatan mengkomunikasikan terhadap hasil penilaian tingkat perkembangan anak oleh pendidik atau lembaga kepada orang tua agar adanya informasi timbal balik antara keduanya.

B.     Manfaat dan Tujuan Pelaporan Perkembangan Anak kepada Orang Tua
Pelaporan perkembangan anak usia dini meupakan sarana komunikasi antara lembaga pendidikan/pendidik, anak, dan orangtua. Oleh sebab itu pelaporan  perkembangan anak kepada orangtua adalah bagian penting dalam upaya mengembangkan dan menjaga hubungan antara lembaga pendidikan, anak dan orangtua. Secara lebih rinci pelaporan perkembangan memberi banyak manfaaat diantaranya sebagai berikut:[2]
1.      Diagnosis Kemajuan Perkembangan Anak
Indikator perkembangan anak sebenarnya merupakan langkah awal yang harus disusun dan ditetapkan dalam proses asesmen perkembangan anak agar  pelaporan menjadi obyektif dan tepat sasaran. Indikator perkembangan merupakan gambaran perilaku yang tampak pada anak sebagai derajat atau tingkatan  pencapaian suatu kemampuan tertentu. Gambaran perilaku ini harus dapat diamati (observeable) dan dapat diukur (measureable). Pengembangan indikator membutuhkan pemahaman terhadap perkembangan anak secara teorotik dan  perkembangan anak secara aktual yang dapat dilihat dari kesehariannya.
2.      Prediksi Masa Depan Anak
Hasil asesmen perkembangan anak perlu dianalisis oleh guru untuk mengetahui pada aspek-aspek perkembangan mana yang menonjol pada anak dengan cara membandingkan pada indikator perkembangan pada tingkat usia tersebut. Kemajuan perkembangan anak pada aspek tertentu ini akan menjadi bahan analisis lebih lanjut yang dapat memprediksikan bakat serta minat anak dan dapat dijadikan dasar untuk pengembangan anak dalam memilih jenjang  profi/karier anak dimasa depan.
3.      Seleksi dan Sertifikasi
Pada akhir tahun ajaran semua catatan kemajuan anak dapat dirangkum berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan. Pada anak usia 0-6 tahun kemajuan perkembangan anak dikualitatifkan dan disampaikan dalam bentuk narasi. Sedangkan untuk anak sekolah dasar penentuan promosi (kenaikan kelas) dan sertifikasi bagi anak yang menamatkan pendidikannya.
4.      Umpan Balik Kegiatan Pembelajaran dan Kurikulum Sekolah
Catatan kemajuan perkembangan anak secara keseluruhan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi para guru untuk mengevaluasi program-program  pembelajaran yang telah disusun untuk kemudian direvisi untuk keperluan  pembelajaran yang akan datang. Bagi sekolah atau penanggung jawab kurikulum, catatan kemajuan dapat dijadikan dasar untuk mengevaluasi kurikulum sekolah yang telah dilaksanakan dan menyempurnakannya agar lebih sesuai dengan kebutuhan anak usia dini, kurikulum nasional dan aspirasi masyarakat.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaporan perkembangan anak kepada orang tua memiliki beberapa manfaat, di antaranya baik itu untuk pendidik, orang tua maupun anak. Dengan pelaporan ini, kemajuan perkembangan anak dapat teridentifikasi sehingga dapat membantu anak dan orang tua mengetahui bakat dan minat anak sehingga orang tua dapat memberikan stimulasi yang tepat di rumah. Selain itu dapat pula menjadi umpan balik dalam merancang kegiatan pembelajaran pada ajaran baru.
Pelaporan perkembangan anak usia dini bertujuan untuk membantu pendidik merencanakan pembelajaran selanjutnya yang sesuai dengan perkembangan anak, memberikan informasi kepada orang tua tentang kemajuan anak serta mendukung kelancaran program pendidik dan orangtua. Proses pelaporan perkembangan anak merupakan suatu tahapan dari serangkaian proses pengembangan anak dilembaga  pendidikan yang harus dilalui. Pada pelaksanaannya, pelaporan harus memperhatikan  beberapa hal sebagai berikut:[3]
1.      Konsisitensi dengan pelaksanaan asesmen perkembangan anak di sekolah.
2.      Memuat rincian hasil asesmen perkembangan anak berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan berbagai strategi stimulasi yang bermaanfaat  bagi perkembangan anak.
3.      Menjaminorang tua akan keakuratan informasi permasalahan anaknya dalam  perkembangan.
4.      Mengandung berbagai cara dan strategi berkomunikasi.
5.      Memberikan informasi yang benar, jelas, komprehensif dan akurat.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaporan perkembangan anak kepada orang tua memiliki beberapa tujuan. Dengan pelaporan perkembangan anak ini, orang tua dapat mengetahui sampai sejauh mana perkembangan anaknya. Sehingga orang tua dan pendidik dapat bekerja sama dalam proses pengembangan anak. Sedangkan bagi pendidik, pelaporan ini dapat membantu pendidik dalam merencanakan pembelajaran selanjutnya.

C.    Jenis-jenis Pelaporan Perkembangan Anak
Pelaporan hasil perkembangan anak dapat dibedakan menjadi
laporan insidental dan laporan berkala.[4]
1.      Pelaporan berkala disesuaikan dengan jadwal kalender akademik yang ditetapkan satuan PAUD.
2.      Pelaporan secara insidental disampaikan apabila ada hal-hal yang terkait dengan perkembangan anak yang dianggap penting untuk segera dibicarakan bersama dengan orang tua. Laporan insidental dapat disampaikan secara lisan atau dicatat dalam buku penghubung.
Teknik pelaporan perkembangan anak disampaikan oleh Kepala/guru baik secara lisan maupun tulisan. Dapat dilaksanakan dengan bertatap muka serta dimungkinkan adanya hubungan dan informasi timbal balik antara pihak PAUD dengan orang tua. Dalam pelaksanaan kegiatan pelaporan guru hendaknya menjaga kerahasiaan data atau informasi tentang anak, artinya hanya diinformasikan dengan orang tua anak yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam rangka bimbingan berikutnya.
Sebelum membuat pelaporan, guru melakukan kegiatan pengumpulan data sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan berupa hasil deskripsi guru, hasil karya anak dan lain-lain, tentunya disesuaikan dengan alat pengumpul data yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Dari data yang diperoleh, maka guru akan mengolahnya serta mendeskripsikan hasil dari pelaksanaan evaluasi sehingga akhirnya akan memperoleh gambaran tentang perkembangan anak atau hal lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran di PAUD. Setelah pengolahan dan pendeskripsian maka guru menuliskannya dalam laporan pendidikan anak.
Berdasarkan hasil rangkuman pertumbuhan dan perkembangan anak didik setiap penggalan waktu tertentu, penilaian dilaporkan dalam bentuk uraian (deskripsi) singkat dari masing-masing aspek perkembangan yaitu; (1) Perkembangan nilai-nilai agama dan moral, (2) Perkembangan Motorik, (3) Perkembangan Kognitif, (4) Perkembangan Bahasa, (5) Perkembangan Sosial Emosional, dan (6) Perkembangan Seni.[5]
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaporan perkembangan anak dapat dilakukan secara tertulis maupun lisan oleh kepala/guru yang bersangkutan kepada orang tua. Pelaporan ini dapat dilakukan secara berkala sesuai jadwal kalender akademik PAUD maupun pada saat terjadinya sesuatu yang dianggap penting mengenai perkembangan anak.

D.    Tata Cara dalam Penulisan Laporan Perkembangan Anak
Laporan semester disampaikan dalam bentuk narasi, hasil rangkuman perkembangan anak didik sebagai dampak dari proses belajar selama satu semester.Dalam menyusun ulasan (deskripsi) ditulis dengan kalimat yang efektif/ tidak terlalu rumit dan obyektif sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah bagi orang tua atau bagi yang berkepentingan terhadap laporan perkembangan anak didik. Laporan yang ditulis guru hendaklah dalam kalimat positif, jelas, mudah dipahami, serta menggunakan tata bahasa dan ejaan yang benar.
Berikut ini tata cara dalam penulisan laporan perkembangan anak, yaitu:[6]
1.      Menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dengan kalimat positif dan santun.
2.      Memberikan informasi tentang tingkat pencapaian dan perkembangan hasil belajar anak secara nyata (bersumber pada data autentik, tidak mengada-ada).
3.      Isi laporan menggambarkan kemajuan perkembangan anak yang telah mencapai BSH dan BSB di setiap indikator pada kompetensi dasar program pengembangan.
4.      Memberikan rekomendasi yang dapat dilakukan orang tua untuk mengembangkan kemampuan anak yang indikator perkembangannya masih dalam BB dan MB.
5.      Laporan bersifat personal (individual) yang menggambarkan perilaku khusus anak di kelas.
Hasil penilaian guru tentang perkembangan anak selama satu semester maka pola pelaporan yang dituangkan ke dalam buku laporan perkembangan anak usia dini mengikuti kriteria sebagai berikut:[7]
1.      Laporan berisi Kekuatan dan Rekomendasi. Kekuatan diambil dari kolom BSH dan BSB pada rekapitulasi penilaian bulanan yang terakhir.
2.      Rekomendasi berisi saran yang dapat dilakukan orang tua terhadap anak pada saat pengasuhan, yang diambil dari kolom BB dan MB pada rekap penilaian bulanan yang terakhir dan yang sebelumnya.
3.      Uraian perkembangan secara umum
4.      Uraian perkembangan kemampuan anak yang masuk dalam klasifikasi berkembang sangat baik (BSB) dan berkembang sesuai harapan (BSH) dan klasifikasi belum berkembang pada semua aspek perkembangan.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pelaporan merupakan kegiatan mengomunikasikan dan menjelaskan hasil penilaian tentang perkembangan anak setelah mengikuti layanan/kegiatan pembelajaran di satuan PAUD. Pelaporan perkembangan anak bermanfaat yaitu diagnosis kemajuan perkembangan anak, dapat memprediksi masa depan anak, seleksi dan sertifikasi, dan umpan balik kegiatan pembelajaran dan kurikulum sekolah. Tujuan dari adanya pelaporan perkembangan anak ini yaitu untuk membantu pendidik merencanakan pembelajaran selanjutnya yang sesuai dengan perkembangan anak, memberikan informasi kepada orang tua tentang kemajuan anak serta mendukung kelancaran program pendidik dan orangtua.
Pelaporan perkembangan anak dapat dilakukan secara tertulis maupun lisan oleh kepala/guru yang bersangkutan kepada orang tua. Pelaporan ini dapat dilakukan secara berkala sesuai jadwal kalender akademik PAUD maupun pada saat terjadinya sesuatu yang dianggap penting mengenai perkembangan anak.
Laporan semester disampaikan dalam bentuk narasi, hasil rangkuman perkembangan anak didik sebagai dampak dari proses belajar selama satu semester.Dalam menyusun ulasan (deskripsi) ditulis dengan kalimat yang efektif/ tidak terlalu rumit dan obyektif sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah bagi orang tua atau bagi yang berkepentingan terhadap laporan perkembangan anak didik. Laporan yang ditulis guru hendaklah dalam kalimat positif, jelas, mudah dipahami, serta menggunakan tata bahasa dan ejaan yang benar.



DAFTAR PUSTAKA

Suminah,  Enah dkk. Pedoman Penilaian Pembelajaran Pendidikan Anak Usia
Dini. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015.
Zahro, Ifat Fatimah. Penilaian dalam Pembelajaran Anak Usia Dini. dalam Jurnal
Tunas Siliwangi Vol.1, No.1, Oktober 2015.



[1] Enah Suminah, dkk.,  Pedoman Penilaian Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), 2015, h.19-20
[3] Ibid
[4] Ibid, Enah Suminah, dkk.,  Pedoman Penilaian…, h.20
[5] Ifat Fatimah Zahro, Penilaian dalam Pembelajaran Anak Usia Dini, dalam Jurnal Tunas Siliwangi Vol.1, No.1, Oktober 2015, h. 109-110
[6] Ibid, Enah Suminah, dkk.,  Pedoman Penilaian…, h.20
[7] Ibid, Ifat Fatimah Zahro, Penilaian dalam…, h.109

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROPOSAL Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Tari Kreasi Di RA Rhaudhotul Huda Sumber Bahagia Kec.Seputih Banyak Lampung Tengah TA.2018-2019

Teknik Evaluasi Kegiatan Pembelajaran: Catatan Anekdot