JURNAL PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
Abstract
Every parent would want his child to grow and
develop into a healthy, smart, creative, independent, faithful and devoted
child to Allah SWT. Development broadly refers to the whole process of change
from the potential possessed by individuals and appears in the quality of
abilities, traits, and new characteristics. This development is related to the
increase in the ability of the body's functions or the ability of individuals
to learn all the skills they need, both of these processes occur in harmony
with each individual. Early childhood development is a process of change in
which children learn to master a higher level of aspects of movement, thinking,
feeling, and interaction, both with others and with objects in their
environment. Development in early childhood can develop according to age.
Keyword:
Development, early childhood
Abstrak
Setiap orang tua pasti ingin
anaknya tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat, cerdas, kreatif,
mandiri, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Perkembangan secara luas
menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki oleh
individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat, dan ciri-ciri yang baru.
Perkembangan ini berkaitan dengan bertambahnya kemampuan fungsi tubuh atau
kemampuan individu untuk mempelajari segala keterampilan yang diperlukannya,
kedua proses ini terjadi selaras pada setiap individu. Perkembangan anak usia
dini merupakan ialah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai
tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan, berpikir, perasaan, dan
interaksi, baik dengan sesama maupun dengan benda-benda dalam lingkungan
hidupnya. Perkembangan pada anak usia dini dapat berkembang sesuai dengan
usianya.
Kata
Kunci: Perkembangan, Anak Usia Dini
PENDAHULUAN
Definisi anak usia dini menurut National Association For The
Education Young Children (NAEYC), menyatakan bahwa anak usia dini “early childhood” merupakan anak yang
berada pada usia 0-8 tahun. Pada masa tersebut merupakan proses pertumbuhan dan
perkembangan dalam berbagai aspek dalam rentang kehidupan manusia. Proses
pembelajaran terhadap anak harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki
dalam tahap perkembangan anak. Menurut Bacharuddin Mustafa, Nak usia dini
merupakan anak yang berada pada rentang usia antara 1-5 tahun. Pengertian ini
berdasarkan pada batasan pada psikologi perkembangan yang meliputi bayi (infancy atau babyhod) berusia 0-1
tahun, usia dini (early childhood) berusia
1-5 tahun, masa kanak-kanak akhir (late
childhood) berusia 6-12 tahun.[1]
Perkembangan merupakan suatu
perubahan yang berlangsung seumur hidup dengan bertambahnya struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan
bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Ciri-ciri pertumbuhan dan
perkembangan anak antara lain, menimbulkan berubahan, berkolerasi dengan
pertumbuhan, memiliki tahap-tahap yang berurutan dan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan bahasa, bicara dan menulis merupakan suatu proses yang menggunakan
bahasa ekspresif dalam membentuk arti. Perkembangan berbicara pada awal dari
anak yaitu menggumam maupun membeo. Perkembangan bahasa atau komunikasi pada
anak merupakan salah satu aspek tahapan perkembangan anak yang penting. Anak
memiliki keterampilan berbahasa yang bagus akan mudah bergaul dan
bersosialisasi.
Seorang bayi dari hari kehari akan
mengalami perkembangan bahasa dan kemampuan bicara, namun tiap anak tidak sama
persis pencapainnya, ada yang cepat bicara dan ada pula yang terlalu lama
bicara. Untuk membantu perkembangannya ibu dapat membantu memberikan stimulasi
yang disesuaikan dengan keunikan masing-masing anak. Dengan perkembangan serta
kematangan terutama yang berkaitan dengan proses bicara, komunikasi tersebut
makin meningkat dan meluas, misalnya dengan orang disekitar lingkungan dan
berkembang dengan orang lain yang baru
dikenal. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pengertian bahasa dan
berbicara. Bahasa ini mencakup segala bentuk komunikasi, baik yang diutarakan
dalam bentuk lisan, tulisan, bahasa isyarat, bahasa gerak tubuh, ekspresi wajah
pantomim atau seni. Sedangkan bicara adalah bahsa lisan yang merupakan bentuk
yang paling efektif untuk berkomunikasi dan paling banyak digunakan. Orang tua
sebaiknya selalu memperhatikan perkembangan tersebut, sebab masa ini sangat
menentukan proses belajarnya.[2]
Pendidikan anak usia dini meruapakan suatu disiplin ilmu pendidikan
yang memiliki konsentrasi pada pemahaman, pembinaan dan pengembangan potensi
anak sedini mungkin. Taman kanak-kanak meruapakan salah satu bentuk pendidikan
anak usia dini pada jalur pendidikan formal untuk rentang usia lima sampai
dengan enam tahun. Meski pendidikan taman kanak-kanak bukan pendidikan yang
diwajibkan, tetapi keberadaanya mampu memberiakan konstribusi dalam membantu
anak untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan yang dimiliki. Strategi
pembelajaran merupakan salah satu aspek yang menentukan keberhasilan pendidikan
taman kanak-kanak tersebut. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional menyebutkan
bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
pada anak sejak lahir sampai dengan enam tahun yang dilakukan dengan pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal
ini berarti pendidikan yang diberikan kepada anak haruslah memperhatikan aspek
perkembangan anak.[3]
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Perkembangan
Perkembangan
merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak bersifat kuantitatif,
melainkan kualitatif.Perkembangan tidak ditekankan pada segi material,
melainkan pada segi fungsional. Perkembanga ini merupakan perubahan mental yang
berlangsung dengan secara bertahap dan dala waktu tertentu, dari kemampuan yang
sederhana menjadi kemampuan yang lebih
sulit, misalnya kecerdasan, sikap, dan tingkah laku. Perkembangan tidak dapat
diulang kembali karena perkembangan ini proses atau tahapan pertumbuhannya ke
arah yang lebih maju yang bersifat psikis.
Menurut Yusuf
Syamsu, perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau
organisme menuju tingkat kedewasaannya dan kematangannya (maturation) yang
berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan, baik menyangkut
fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah).
Sedangkan menurut
Oemar Hamalik, perkembangan merujuk pada perubahan yang progresif dalam
organisme bukan saja perubahan dalam segi fisik (jasmaniah) melainkan juga
dalam segi fungsi, misalnya kekuatan dan koordinasi.
Dalam beberapa
pendapat diatas, dapat kita simpulkan bahwa perkembangan merupakan perubahan
yang bersifat kualitatif daripada fungsi, fungsi. Dikatan sebagai perubahan
fungsi-fungsi ini, karena perubahan ini disebabkan oleh adanya proses
pertumbuhan material yang memungkinkan adanya fungsi ini, dan disamping itu
disebabkan oleh perubahan-perubahan tingkah laku .dari sini kita dapat
menyimpulkan bahwa pengertian perkembangan pribadi, yaitu suatu perubahan
kualitatif dari setiap fungsi kepribadian akibat dari pertumbuhan dan belajar.[4]
2. Tahapan-tahapan
Perkembangan
Anak Usia Dini
Dalam perkembanagan, individu mengalami bebrapa
tahapan, akan tetapi tahapan ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang
beragam, seperti tahapan perkembangan yang pembahasan sebelum ia lahir sebagai
fase-fase perkembangan janin hingga saat
kehamilan, dan juga pembahasan tahapan perkembangan sebagai individu yang utuh
mengalami beberapa periodisasi.
Menurut Charlot Buhler, fase perkembanagn dapat
diartikan sebagai penahapan atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu
yang diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu.
a.
Perkembangan
Masa Prenatal dan Kelahiran
Periode prenatal
atau amsa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai
sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai
dengan waktu kelahiran seorang individu.Masa ini pada umumnya berlangsung
selama 9 bulan atau sekitar 280 sebelum lahir.Periode prenatal ini merupakan
periode perkembangan manusia yang paling singkat, tetapi jusru pada periode
inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam pada individu.
1)
Tahap-tahap
Perkembangan Masa Prenatal
a)
Tahap
Germinal
Tahap ini sering disebut juga periode zigot, ovum atau
nuthfah, adalah periode awal kejadian manusia.Periode ini, berlangsung
kira-kira 2 minggu pertama dari kehidupan, yakni sejak trjadinya pertemuan
antara sel sperma laki-laki dengan sel telur (ovum) perempuan, yang dinamakan
dengan pembuahan.Saat itu sel sperma
pria bergabung dengan sel telur wanita (ovum) dan menghasilkan satu bentuk sel
baru yang disebut zigot. Zigot ini kemudia membelah-belah menjadi sel-sel yang
berbentuk bulatan-bulatan kecil, yang disebut blastokis.
b)
Tahap
Embrio
Tahap kedua ini disebut tahap tahapan embrio. Tahap ini dimulai dari 2 minggu-8
minggu setelah pembuahan, yang ditandai dengan terjadinya banyak perubahan pada
semua organ utama dan sitem-sistem fisiologis.Karena ukuran panjangnya 1 inci,
mka bagian-bagian tubuh embrio itu belum sepenuhnya berbentuk tubuh orang
dewasa. Meskipun ia sudah terlihat jelas dan dikenali sebagai manusia dalam
bentk kecil.
c)
Tahap
Janin
Tahap ketiga dari perkembangan prennatal disebut
dengan periode fetus. Periode ini dimulai dari usia 9 minggu sampai lahir.
Setelah sekitar 8 minggu kelahiran, embrio perkembangan menjadi sel-sel tulang.Embrio
ini memperoleh suatu nama baru, yaitu janin (fetus). Ciri-ciri fisik mulai
terlihat, kepala yang tadinya lebih besar dari bagian badan lainya mulai
mengecil.Kaki dan tangan terus meningkat secara substansial. Pada bulan ke 3,
janin yang panjangnya kira-kira 3 inci dan berat kira-kira ¾ ons itu secara
spontan sudah dapat menggerakan kepala, tangan dan kakinya dan serta jatungnya
mulai berdenyut.
b.
Perkembangan
Masa Bayi
Perkembangan
masa bayi dalam 2 tahun pertama dari periode pascanatal.Masa bayi bayi ini
disebut juga sebagai periode vital, karena kondisi fisik dan psikologis bayi
merupakan fondasi yang kokoh bagi perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya.
Dalam perkembangan ini terjadi perkembangan-perkembangan, antara lain:
1)
Perkembangan
Fisik
Perkembangan fisik bayi berlangsung sangat
ekstensif.Pada saat lahir, bayi memiliki kepala yang sangat bear dibandingkan
dengan bagian tubuh lainnya.Tubuhnya bergerak terus menerus kekiri dan kekanan
serta sering kali tidak dapat dikendalikan.Mereka juga memiliki refleks yang
didominasi oleh gerakan-gerakan yang terus berkembang.
2)
Perkembangan
Kognitif
Perkemabngan kognitif adalah salah satu aspek
perkembangan manusia yang berkaiatan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu
semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari
dan memikirkan lingkungannya. Kognitif dapat dipahami dari istilah yang
digunakan oleh psikolog untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang
berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, an pengolahan informasi yang
memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah dan
merencanakan masa depan atau semua proses psikologi yang berkaitan dengan
bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membanyangkan,
memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya.
3)
Perkembangan
Psikososial
Perkembangan ini
berhubungan dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan kepribadian
serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Masa
bayi adalah masa ketika anak-anak mulai belajar berjalan, berpikir, berbicara,
dan merasakan sesuatu. Sejak lahir pengalaman bayi semakin bertambah dan ia
berpartisipasi aktif dalam perkembangan psikososialnya sendiri, mengamati dan
berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya.
c.
Perkembangan
Masa Anak-anak Awal
Masa anak-anak
dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketrgantungan, yakni kira-kira
usia 2 tahun sampai saat anak matang secara seksual, yakni kira-kira usia 13
tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Pada masa ini terjadi perubahan
yang signifikan baik secara fisik maupun psikologisnya. Dalam perkembangan ini
terjadi perkembangan-perkembangan pada anak, diantaranya:
1)
Perkembangan
Fisik
Selama masa
anak-anak awal, pertumbuhan fisik berlangsung lambat dibandingkan dengan
tingkat pertumbuhan selama masa bayi.Pertumbuhan fisik yang lambat ini
berlangsung sampai mulai munculnya tanda-tanda pubertas, yakni kira-kira 2
tahun menjelang anak matang secara seksual dan pertumbuhan fisik kembali
berkembang pesat.
2)
Perkembangan
motorik
Perkembangan
fisik pada anak-anak ditandai dengan berkembangnya keterampilan motorik, baik
motorik kasar maupun halus. Sekitar usia 3 tahun, anak sudah dapat berjalan
dengan baik, dan sekitar usia 4 tahun, anak hampir menguasai cara berjalan
orang dewasa. Usia 5 tahun anak sudah terampil menggunakan kakinya untuk
berjalan dengan berbagai cara, seperti maju dan mundur, jalan cepat dan pelan,
dan lain sebagainya.
3)
Perkembangan
kognitif
Seiiring dengan
meningkatnya kemampuan anak untuk mengeksplorasi lingkungan, karena bertambah
besarnya koordinasi dan pengendalian motorik yang disertai dengan meningkatnya
kemampuan untuk bertanya dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti
orang lain, maka dunia kognitif anak berkembang dengan pesat, makin kreatif,
bebas, dan berimajinasi.
4)
Perkembangan
Psikososial
Dalam
perkembangan psikososial pada anak dapat terjadi di dala perkembangan
permainan, karena permainan merupakan salah satu bentuk aktivitas sosial yang
dominan pada awal masa kanak-kanak. Kemudian perkembangan hubungan dengan orang
lain, hubungan ini merupakan dasar dari
perkembangan emosional dan sosial bagi anak. Serta perkembangan moral, karena
moral merupakan perkembangan yang berkaitan dengan aturan dan konvensi mengenai
apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain.
d.
Perkembangan
Masa Pertengahan dan Akhir Anak-anak
Masa pertengan
dan akhir anak-anak merupakan kelanjutan dalam masa awal anak-anak. Periode ini
berlangsug pada usia 6 tahun hingga tiba saatnya individu menjadi matang secara
seksual. Permuaan masa pertengahan dan akhir anak-anak ini ditandai dengan
amsuknya anak ekkelas satu sekolah dasar. Dalam perkemabangan ini terjadi
perkembangan-perkemabangan yang dialami oleh anak, diantaranya:
1)
Perkembangan
Fisik dan Motorik
Masa pertengahan
dan akhir anak-anak merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat dan relatif
seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-kira 2 tahun
menjelang anak menjadi matang secara seksual, padamasa ini pertumbuhan
berkembang pesat.Sedangkan perkembangan motoriknya bertambahnya berat dan
kekuatan badan, maka selama masa pertengahan dan akhir ank-anak perkembangan
motorik menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan awal
amsa anak-anak.
2)
Perkembangan
Kognitif
Menurut teori
kognitif Piaget, pemikiran anak-anak usia sekolah dasar disebut pemikiran
operasional konkrit. Menurut piaget, operasi adalah hubungan-hubungan logis
diantara konsep-konsep atau skema-skema. Sedangkan operasi konkret adalah
aktivitas mental yang difokuskan pada objek-objek dan peristiwa-peristiwa nyata
atau konkrit dapat diukur.
3)
Perkembangan
Psikososial
Masa akhir
anak-anak merupakan suatu masa perkembangan dimana anak-anak mengalami sejumlah
perubahan-perubahan yang cepat dan menyiapkan diri untuk memasuki masa remaja
serta bergerak memsuki masa dewasa.Pada masa ini mereka mulai sekolah dan
kebanyakan anak-anak sudah mempelajari mengenai sesuatu yang berhubungan dengan
manusia, serta mulai mempelajari berbagai keterampilan praktis.Dunia
psikososial anak menjadi semakin kompleks dan berbeda dengan masa awal
anak.Relasi dengan keluarga dan teman sebaya terus memainkan peranan penting
dan sekolah relasi dengan para guru menjadi aspek kehidupan anak yang semakin
terstruktur.[5]
3. Prinsip-prinsip
Perkembangan
Ada beberapa
prinsip perkembangan yang dapat dijadikan pegangan bagi orang tua atau guru
dalam memberikan pelayanan dan pengasuhan pada anak.Prinsip yang paling utama
dalam perkembangan itu adalah bahwa perkembangan pada dasarnya saling terkait
secara erat dan engikuti pola atau arah tertentu.Perkembangan mengikuti pola
atau arah tertentu, dimana setiap perkembangan merupakan hasil perkembangan
dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.
Adapun pola atau
arah perkembangan dapat digambarkan sebagaimana yang dikemukakan oleh Yelon dan
Weinsten, antara lain:
a.
Perkembangan
dimulai dari ekpala ke kaki, dan dari tengah seperti paru-paru, jantung, dan
sebaginya sampai kepinggir seperti tangan.
b.
Struktur
mendahului fungsi. Artinya bahwa anggota tubuh individu akan dapat berfungsi
setelah matang strukturnya. Seperti mata akan dapat melihat setelah otot-ototya
matang,
c.
Perkembangan
berdiferensiasi. Perkembangan berlangsung dari umum ke khusus. Dalam semua
aspek perkembangan baik motorik maupun mental respons anak pada mulanya
bersifat umum, seperti bayi menendang-nendangkan kakinya secara sembarangan
sebelum ia dapat mengoordinasikannya untuk merangkak atau berjalan.
d.
Perkembangan
berlangsung dari konkret ke abstrak, yaitu perkembangan berproses dari suatu
kemampuan berpikir yang konkret menuju ke abstrak. Seperti anak dapat berhitung
dengan bantuan jari tangan.
e.
Prkembangan
berlangsung dari egosentrisme ke perspektivisme, yaitu bahwa pada mulanya
seorang anak hanya melihat atau memperhatikan dirinya ebgai pusat, dia melihat
bahwa lingkungan harus memenuhi kebutuhan dirinya.
f.
Perkembangan
berlangsung dari outer control ke inner control, maksudnya pada awalnya anak
sangat bergantung pada orang lain sehingga dia dalam menjalani hidupnya masih
didominasi oleh pengontrolan atau pengawasan dari luar. Seiiring bertambahnya
pengalaman atau belajar dari pergaulan sosial tentang norma atau nilai-niali
ana dapat mengembangkan kemampuan untuk mengontrol dirinya.
g.
Perkembangan
terjadi pada tempo yang berlainan. Perkembangan fisik dan mental mencapai
kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda. Contoh, otak mencapai
bentuk ukurannya yang sempurna pada umur 6-8 tahun.
h.
Setiap
tahapan perkembnagan mempunyai ciri yang khas. Sebagai contoh pada usia dua
tahun anak memusatkan untuk mengenal lingkungannya, menguasai gerak gerik fisik
dan belajar berbicara.
i.
Setiap
individu mengalami sumua fase perkembangan. Pada prinsip ini semua manusia akan
mangalami setiap fase perkembangan dari mulai bayi, kanak-kanak, anak, remaja,
dewasa, dan masa tua.
Jadi, pola atau
arah perkembangan sebagaimana yang digambarkan oleh Yelon dan Weinsten di atas
sifatnya menaik atau berurutan (ascendent)
dari yang kecil ke yang besar, dari yag sederhana ke sulit, dan seterusnya.[6]
Hurlock adalah salah satu pakar psikologi perkembangan anak yang
paling terkemuka abad ini. Ia
mengemukakkan seppuluh prinsip-prinsip perkembangan anak sebagai berikut ini:
a.
Perkembangan berimplikasi pada perubahan,
tetapi perubahan belum tentu termasuk dalam kategori perkembangan karena
perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuan bawaan.
b.
Perkembangan awallebih penting atau lebih
kritis daripada perkembangan selanjutnya karena perkembangan awal menjadi dasar
bagi perkembangan berkutnya.
c.
Kematangan (sosial-emosional, mental, dan
lain-lain) dapat dimaknai, sebagai bagiandari perkembangan karena perkembangan
timbul dari interaksi kematangan dan belajar.
d.
Pola perkembangana dapat diprekdisikan,
walaupun pola yang dapat diprekdisikan tersebut dapat diperlambat atau
dipercepat oleh kondisi lingkungan dimasa pralahir dan pascalahir.
e.
Pola perkembangan mempunyai karakteristik
tertentu yang dapat diprekdisiskan. Pola perkembangan yang terpenting
diantaranya adalah adanya persamaan bentuk perkembangan bagi anak.
f.
Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan
yang sebagian karena pengaruh bawaan (gen) atau keturunan dan sebagian yang
lain karena kondisin lingkungan.
g.
Setiap perkembangan mempunyai fase-fase
tertentu secara periodik mulai dari periode pralahir (masa perbuahan sapai
lahir), periode neonatus (lahir sampai 10-24 hari), periode bayi (2 minggu
sampai tahun), periode kanak-kanak awal (2 samapi 6 tahun), peiode kanak-kanak
akhir (16 sampai 13-14 tahun), dan periode puber (16 sampai 18 tahun).
h.
Setiap bidang
mengandung kemungkinan bahaya, baik fisik maupun psikologis yang dapat
mengubah pola perkembangan anak selanjutnya.
i.
Setiap periode perkembangan memiliki makna
kebahagian yang bervariasi bagi anak.
j.
Setiap periode perkembangan pasti ada harapan
sosial untuk anak. Harapan sosial tersebut adalah tugas perkembangan yang
memungkinkan para orang tua dan guru TK mengetahui pada usia berapa anak mampu
menguasai berbagai pola prilaku yang diperlukan bagi penyesuai sosial yang baik[7]
4. Aspek-aspek
Perkembangan Anak Usia Dini
a.
Perkembangan
Fisik
Perkembangan
fisik merupakan hal yang menjadi dasar bagi kemajuan perkembangan berikutnya.
Ketika fisik berkembang dengan baik memungkinkan anak untuk dapat lebih
mengembangkan keterampilan fisiknya, dan eksplorasi lingkungannya dengan tanpa
bentuan orang lain. Perkembangan fisik anak ditandai dengan berkemabngnya
perkembangan motorik, bik motorik halus maupun motorik kasar.
b.
Perkembangan
Intelegensi
Intelegensi
secara teknis dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu pembahasan mengenai
sifat hakikat inteligensi, dan pembahasan mengenai penyelidikan intelegensi.Yang
pertama lebih bersifat teoretis-konseosional, sedang hal yang kedua lebih
bersifat metodolosnya.
c.
Perkembangan
bahasa
Bahasa yang
dimiliki oleh anak adalah bahasa yang telah dimiliki dari hasil pengolahan dan
telah berkembang.Anak telah banyak emmperoleh masukan dan pengetahuan tentang
bahasa ini dari lingkungan, baik lingkungan keluarga, masyarakat, juga
lingkungan pergaulan teman sebaya, yang berkembang didalam keluarga atau bahasa
ibu.Perkemabngan bahasa anak juga diperkaya dan dilengkapi oleh lingkungan
masyarakat dimana mereka tinggal. Hal ini, berarti proses pembentukan
kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan dengan masyarakat sekitar akan
memberi ciri khusus dalam perilaku berbahasa.
d.
Perkembangan
Sosial
Perkembangan
sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga
diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma
kelompok, moral dan tradisi, meleburkan diir menjadi satu kesatuan dan saling
berkomunikasi, dan bekerja sama. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi
oleh proses perlakuan atau bimbingan dari orang tua terhadap anak dalam
berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma-norma kehidupan bermasyarakat serta
mendorong dan memberikan contoh kepada anaknya bagasimana menerapkan
norma0-norma ini dalam kehidupan sehari-hari. Proses bimbingan dari orang tua
lazim disebut sosialisasi.
e.
Perkembangan
Moral
Moral berasal
dari akta latin mos (moris), yang berart adat istiadat, kebiasaan,
peraturan/nilai, atau tata cara kehidupan. Adapun merupakan kemauan untuk
menerima dn melakukan peraturan, nilai-nilai, dan prinsip moral. Nilai-nilai
moral ini seperti seruan untuk berbuat baik kepada orang lain, memelihara
ketertiban an keamanan, memelihara kebersihan dan memelihara hak orang lain,
larangan berjudi, mencuri, berzina, membunuh, dan meminum minuman keras
(khamar).[8]
5. Faktor-faktor
Yang Berpengaruh Pada Perkembangan Anak
Terdapat
2 faktor, antara lain:
a.
Faktor Bawaan
Faktor bawaan atau faktor
genetik adalah faktor yang diturunkan oleh kedua orang tuanya. Faktor ini
dimulai dari masa perbuahan sel telur oleh sel jantan. Unsur-unsur didalam
struktur genetik inilah yang memprogramkan tumbuhnya sel tubuh pada manusia.
Gen inilah yang menentukan warna rambut, kulit, ukuran tubuh, jenis kelamin,
kemampuan intektual, serta emosi (Atkinson). Potensi genetik inilah yang akan
berinteraksi dengan lingkungan sehingga membentuk bagaimana individu tersebut
tumbuh dan kembang.
b.
Faktor Lingkungan
Meliputi
faktor kesehatan anak, lingkungan fisik dan lingkungan psikososial.
1)
Faktor Kesehatan Anak
Kesehatan anak sangat tergantung pada pemberian gizi yang baik dan
berimbang. Asupan gizi pada masa ini merupakan faktor yang sangat penting dalam
merangsang tumbuh kembang anak dan merangsang perkembangan otak dan sistem
sarafnya yang merupakan bagian paling penting dalam menentukan tumbuh dan
kembang anak. Namun otak terus tumbuh pada masa masa pada awal anak-anak. Pada
usia 3-4 tahun, ukuran otaknya adalah ¾
dan otak orang dewasa. Pada usia 5 tahun, ukuran otaknya mencapai 9/10
otak orang dewasa atau sekitar 90% berat otak orang dewasa. Ujung-ujung urat
saraf akan terus tumbuh hingga masa remaja. Bertambahnya matangnya otak,
dikombinasika dengan pemberian kesempatan untuk tumbuh dan kembang dengan baik.
Pemberian gizi yang baik tidak hanya ditentukan pada saat setelah kelahiran
saja. Adapun kebutuhan gizi yang diperlukan adalah masukan kalori dan protein,
ditambah dengan perlunya masukan vitamin, zat besi, yodium dan kalsium.
Kalori didapatka dikarbohidrat sebagai sumber energi untuk
pembakaran sel-sel tubuh yang menunjang gerakan motorik dan aktivitas berfikir.
Sumber karbohidrat ini didapatkan dari nasi, roti, mi, jagung ataupun berbagai
macam makanan yang mengandung tepung. Protein diperlukan tubuh untuk
pembentukan sel-sel tubuh serta menggantikan zat-zat tubuh yang suda aus dan
membuat harmon-harmon pertumbuhan. Protein ini bisa berasal dari hewan seperti:
daging sapi, ayam, telur, maupun ikan, sementara protein nabati atau yang
berasal daritumbuhan seperti tempe, tahu, kacang hijau. Vitamin dan mineral pun
sangat diperlukan untuk meningkatkan metabolisme tubuh, yaitu proses perubahan
bahan makanan menjadi energi, menjaga daya tahan tubuh dari infeksi dan
penyakit. Sumber vitamin dan mineral ini bisa didapatkan dari berbagai macam
sayuran dan buah-buahan.
Zat lain yang berguna bagi tubuh adalah kalsium yang digunakan
untuk pertumbuhan tulang, gigi, kelancaranimplussara di otak dan kerja jatung.
Kalsium ini bisa didapatkan dari susu, keju, ikan laut, ayam dan brokoli.
2)
Lingkungan Fisik
Lingkungan ini mencangkup kondisi keamanan, cuaca, keadaan
geografis sanitasi atau keberhasilan lingkungan, serta keadaan rumah yang
meliputi ventilasi, cahaya, dan kepadatan hunian.
Menurut teori stres lingkungan (Sarwono), ada dua elemen dasar yang
menyebabkan manusia bertingkah laku terhadap lingkungannya. Elemen pertama
adalah stresor dan elemen kedua adalah stres itu sendiri. Stresor adalah elemen
lingkungan yang merangsang individu seperti kebisingan, suhu udara, dan
kepadatan, ataupun lingkungan rumah yang tidak sehat. Sementara stres diartikan
sebagai teganggan atau tekanan jiwa yang merupakan akibat dari hubungan antara
stresor dengan reaksi yang ditimbulkan dalam diri individu.
Berkenaan dengan teori stres lingkungan ini ada dua pendapat
mengenai stres itu. Menurut Selye (dalam Sarwono) stres diawali dengan reaksi
waspada terhadap adanya ancaman yang ditandai oleh proses tubuh secara otomatis
seperti meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan produksi adrenalin, salah
satu hormon pada tubuh manusia. Selanjutnya, menurut Lazarus (dalam Sarwono)
stres bukan hanya mengandung faktor faal atau reaksi fisik saja, menlainkan
juga melibatkan kesadaran atau kognisi, khususnya dalam tingkah laku
penyelesaian terhadap suatu masalah.
3)
Faktor Psikososial
Ada beberapa hal termasuk faktor psikososial yaitu stimulasi,
motivasi dalam mempelajari sesuatu, pola
asuh, serta kasih sayang dari orang tua:
a)
Stimulasi, hal
ini merupakan faktor yang penting dalam menunjang perkembangan anak. Anak yang
mendapat stimulasi atau rangsangan yang terrah dan teratur akan lebih cepat
mempelajari sesuatu karena lebih cepat berkembangan dibandingkan anak yang
tidak mendapatkan banyak stimulasi anak akan berkembang pola-pola berfikir,
merasakan sesuatu, dan bertingkah laku, bila banyak diberi rangsangan berupa
dorongan dan kesempatan dari lingkungan disekitarnya.
b)
Motivasi
dalam belajar sesuatu, motivasi yang ditimbulkan dari sejak usia awal
akan memberikan hasil yang berbeda pada anak alam menguasai sesuatu. Dorongan
yang bersifat membangun daya pikir dan daya cipta ana, akan membuat anak
termotivasi untuk melakukan yang lebih baik lagi. Anak dimotivasi untuk
menjelaja, meneliti, berkarya, atau memegang sesuatu untuk memuaskan rasa ingin
tahunya merupakan hal yang dibutuhkan anak pada usia ini.
c)
Pola
asuh dan kasih sayang dari orang tua, orang tua merupakan area
terdekat pada anak. Anak sangat memerlukan kasih sayang, perlindunga, rasa
aman, sikap dan perlakuan yang adil dari orang tua. Bagaimana gaya pengasuhan
orang tua yang diberikan pada anak; apakah permisif serba boleh, otoriter yang
tidak memperbolehkan anak berbuat apapun, ataukah bersikat otoritatif yang
merupakan perpaduan dari keduanya. Pola asuh ini sangat mempengaruhi oleh
kualitas interaksi antara anak dan orang tua.[9]
6. Cara
Mengembangkan Perkembangan Pada Anak Usia Dini
a.
Perkembangan
Fisik Motorik Anak
Dalam
mengembangkannya dapat dilakukan melalui permainan tradisonal untuk anak usia
dini. Jenis permainan tradisonal untuk meningkatkan kemampuan motorik pada anak
usia dini, antara lain:
1)
Permainan
Congklak/Dakon
Permainan ini biasanya dimainkan oleh 2 orang anak
perempuan atau laki-laki, permainan ini menggunakan papan uang yang disebut
papan congklak.Ukuran papa ini adalah 16 lubang untuk menyimpan biji congklak,
lubang tersebut saling berhadapan dan 2 lubang besar kedua besar di kedua
sisinya.Dua lubang besar tersebut milik masing-masing pemain.
2)
Lompat
Tali/Sapintrong
Permainan ini terbuat dari rentengan karet gelang yang
berbentuk tali panjang. Dengan bermain lompat tali ini motorik kasar pada anak
akan berstimulasi.
3)
Permainan
Kelereng
Permaianan ini terbuat dari adonan semen dan kapur,
berbentuk bulat sebesar ibu jari pada kaki atau terbuat dari batu wali yang
dibentuk bulat kecil.Dengan bermain kelereng dapat melatih perkembangan motorik
halus pada anak sehingga perkembangannya dapat trstimulasi dengan baik.[10]
b.
Perkembangan
Kognitif
Dalam
mengembangkan perkembangan kognitif pada anak usia dini dapat dikembangkan
melalui media pembelajaran, yaitu:
1)
Balok
/ kotak bangunan
Berfungsi untuk memperkenalkan pada anak berbagai
bentuk kotak bangunan yang bisa mereka lihat sehari-hari.
2)
Kotak-kota
huruf
Berfungsi untuk menarik minat baca dan menyusun huruf
dalam kata yang bermakna.
3)
Papan
planel
Berfungsing mengenalkan konsep bilangan dan bercerita
dengan papa planel.
4)
Papan
Goemetri.
Berfungsi mengenalkan bentuk-bentuk geometris
5)
Papan
mengenal warna
Berfungsi untuk mengenal warna pada anak.
6)
Boneka
Berfungsi sebagai alat peraga dalam bermain sandiwara
yang berkaitan dengan perkembangan kognitf.
7)
Kotak kubus
Berfungsi untuk membentuk suatu benda dari kubus
secara mendatar.
8)
Buku-buku
Berfungsi untuk merangsang minat baca.
9)
Ukuran
panjang /pendek
Berfungsi untuk mengukur tinggi / lebar /panjang.
10) Alat-alat yang ada diluar kelas
Seperti ayunan, cungkat-cungkit, peluncur, papan
titian, dan lain sebagainya.[11]
c.
Perkembangan
Bahasa
Dalam
mengembangkan perkembangan bahasa pada anak usia dini dapat dilakukan dengan
metode bercertita. Dengan metode bercerita ini dilakukan dengan dengan
mendengakan suara-suara binatang, menebak suara, menyimak cerita, peran
berantai, menirukan suara, menirukan kalimat, menjawab pertanyaan, mendengarkan
radio, mendengarkan kaset cerita untuk anak, lagu-lagu anak, dan sebagainya.
Adapun metode yang sesuai dengan pendidikan anak usia dini adalah metode
bercerita, bercakap-cakap, tanya jawab, karya wisata, demotrasi, sosio drama,
eksperimen, proyek, dan pemberian tugas,.Dalam metode bercerita ini, dapat
memebantu siswa dalam mencapai tingkat pencapaian perkembangan penerimaan
bahasa dan pengungkapan bahasa, dalam hal ini, menyimak perkataan orang lain,
memahami cerita dan menjawab pertanyaan sederhana, dan menceritakan kembali
cerita/dongeng yang pernah didengar.[12]
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2015
Izzaty Eka Rita, Prilaku Anak
Prasekolah Masalah dan Cara Menghadapinya, Jakarta: PT Gramedia, 2017
Khadijah, Perkembangan
Kognitif Anak Usia Dini, Medan: Perdana
Mulya Sarana, 2016
Maulidya Ulfah dan Suyadi, Konsep Dasar
Paud, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016
Rudiyanto
Ahmad, Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini,
Metro Lampung: CV Laduny Alifatama, 2018
Rudiyanto Ahmad,
Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik
Halus Anak Usia Dini, Lampung: Darussalam Pres Lampung, 2016
Susanto
Ahmad, Pendidikan Anak Usia Dini konsep
dan teori, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2017
Susanto Ahmad, Perkembangan Anak Usia Dini
Pengantar dalam Berbagai Aspeknya, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2012
Jurnal:
Hasanah Uswatun, Pengembangan Kemampuan Fisik
Motorik Melalui Permainan Tradisional Bagi Anak Usia Dini, Lampung : Stain Jurai Siwo Metro, Jurnal Pendidikan Anak vol.5, 2016
Rusnia, Meningkatkan Perkembangan Bahasa Indonesia Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Metode Bercerita Pada Kelompok A di TK
Malahayati Neuhen Tahun Pelajaran 2015/2016, Jurnal Bimbangan Konseling, ISSN: 2460-4917
Komentar
Posting Komentar