CONTOH LAPORAN HASIL OBSERVASI DI PAUD MATAHARI



A.    Pengertian Desain Interior
Desain interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan perancangan ruang dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan mengekspresikan gagasan  yang menyertai tindakan kita, disamping itu sebuah desain interior juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan kepribadian kita. Oleh karena itu tujuan dari perancangan interior adalah pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan psikologi ruang interior.Desain interior pada dasarnya terkait dengan hal merencanakan, menata, dan merancang ruang ruang interior didalam sebuah bangunan agar menjadi sebuah tatanan fisik untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam hal penyediaan sarana bernaung dan berlindung.
B.     Tujuan Desain Interior
Tujuan dan Manfaat Perencanaan Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan dan manfaat yang diperoleh yaitu :
1.      Tujuan Desain Interior TK
a.       Menciptakan lingkungan pendidikan yang memberikan rasa aman dan menyenangkan bagi anak.
b.      Merancang interior ruang TK dengan meletakkan nilai-nilai Islam di setiap ruang dan menciptakan area belajar yang aman dan memudahkan anak-anak untuk menerima pelajaran yang diberikan.
c.       Menciptakan ruangan yang tidak membosankan bagi anak-anak, sehingga mereka merasa senang berada di dalam ruang tersebut.
d.      Merancang interior kelas untuk anak usia dini yang tidak hanya aman tetapi juga harus memfasilitasi semua kebutuhan perkembangan anak untuk semua aspek yang ada dalam islam.
e.       Merancang elemen-elemen interior belajar anak dan bermain yang berpengaruh terhadap kognitif, afektif dan psikomotorik anak.
2.      Manfaat Desain Interior TK
a.       Menanamkan nilai-nilai islam kepada anak dari usia dini melalui cara yang kreatif yang di terapkan dalam pengolahan ceiling, dinding, dan lantai dalam perancangan desain interior  TK islam.
b.      Mendapatkan ilmu pengetahuan tentang islam yang dapat mempengaruhi perkembangan anak secara positif/baik melalui 5 pemberian warna dan bentuk yang memiliki unsur islam dalam interior ruang.
c.       Memberitahukan kepada orang tua serta masyarakat awam tentang pendidikan anak usia dini yang merupakan tempat untuk mendidik anak dengan fasilitas yang dapat mengakomodasi kegiatan anak-anak.
                                                                                                           



C.    Elemen-elemen Dasar Desain Interior
1.      Garis                                                                                                    Garis merupakan hubungan dua titik yang bersambungan atau berderet.Garis merupakan unsur yang paling penting dalam desain interior.[1] Macam-macam garis dalam interior[2]:
a.       Garis horizontal, menggambarkan sesuatu tentang, stabil dan berhubungan dengan bidang tanah, serta dapat memberi kesan merendahkan ketinggian ruang.
b.      Garis vertikal, bisa dikonotasikan dengan kekuatan, keseimbangan permanen, dan gerakan keatas. Serta memberi kesan mempertinggi suatu ruang.
c.       Garis diagonal, menggambarkan sesuatu yang dinamis dan seringkali mewakili pergerakan, baik keatas atau kebawah tergantung pada sudut kemiringannya.
d.      Garis lengkung, lebih berhubungan dengan sesuatu yang bersifat natural dan berbentuk tubuh manusia, bersifat lemah gemulai dan menggambarkan gerakan yang lembut.

2.      Bidang
            Bidang adalah unsur desain interior yang terbentuk karena pertemuan antar garis atau suatu tempat yang dibatasi oleh garis.[3]Bidang hanya terbatas pada dua dimensi yaitu panjang dan lebar.Ciri-ciri permukaan suatu bidang adalah warna dan tekstur yang akan mempengaruhi bobot visual dan stabilitasnya. Bidang juga berfungsi untuk menunjukan batasan sebuah ruangan. Menurut jenisnya suatu bidang terdiri atas tiga bagian yaitu :

a.       Bidang atas
Yang dimaksud bidang atas ini dapat diumpamakan sebagai bidang atap.Bidang atas merupakan unsur utama suatu bangunan yang melindunginya dari unsur-unsur iklim.Bidang atas juga merupakan bidang langit-langit yang menjadi unsur pelindung ruang didalam arsitektur.Struktur bangunan atap TK yang ideal adalah memiliki ketinggian yang berbeda.Hal ini dimaksudkan untuk mengakomodasi peralatan dan media pembelajaran yang memiliki ketinggian yang beragam. Variasi dalam ketinggian atap, akan membantu mengontrol bunyi atau keributan, disamping akan merasa melegakan dan menyenangkan. Ketinggian atap yang dianjurkan adalah 3 - 3,3 meter. Tinggi langit-langit dengan ukuran 2,1 meter terlalu rendah, kecuali jika ruangan tersebut hanya untuk anak. Langit-langit yang rendah akan memberi kesan para pendidik tampak besar secara berlebihan (seperti raksasa), karena posisinya yang terlalu dekat dengan atap.[4]
Pada atap biasanya dilapisi dengan adanya plafon.Plafon pada ruang belajar dan bermain anak diutamakan dari sisi fungsional, karena aktifitas didalamnya membutuhkan konsentrasi.Material yang sesuai adalah eternit polos, triplek, dan berbagai jenis softboard serta beton ekspos dengan finishing sederhana.[5]
b.      Bidang tengah
Bidang ini dapat diumpamakan sebagai dinding.Bidang dinding vertikal secara visual paling aktif dalam menentukan dan membatasi ruang.Sekalipun dinding permanen memberikan variasi akustik, beberapa dinding interior yang tidak permanen dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam penyusunan dan penataan ruang.Hal ini tergantung kebutuhan dan kemampuan sekolah dalam melakukannya.Keuntungan dinding permanen diantaranya dapat meredam suara dan memberi sensori akustik yang lebih baik. Sementara dinding tambahan yang tidak permanen relatif tidak mudah ditata, didesain ulang, dan dipindahkan sesuai kebutuhan, namun tidak mampu meredam suara dalam kebisingan dari bagian lain.
Permukaan dinding dapat ditutupi dengan berbagai jenis bahan selain cat.Lapisan dinding dari bahan penyerap yang halus dapat mengurangi atau menyerap bunyi.Lapisan dinding juga dapat dimanfaatkan untuk tempat memajang karya anak atau display.Dinding juga dapat ditata dengan berbagai variasi sehingga dapat memberikan kesan estetis dan menyenangkan bagi yang melihatnya.[6]
c.       Bidang dasar
Bidang dasar memberikan pendukung secara fisik dan menjadi dasar bentuk bangunan secara visual.Bidang lantai merupakan pendukung kegiatan pengguna didalam bangunan.Lantai merupakan area favorit anak untuk bermain, karena adanya kecenderungan anak mengambil mainan yang jatuh kelantai dan memasukannya kedalam mulut, maka sebaiknya lantai dilapisi alas yang bagus, tidak licin, dan tidak berkesan hangat.
Lantai untuk ruang kelas sebaiknya kuat, tidak licin, dan pemeliharaannya harus mudah.[7]Pada umumnya anak-anak cenderung lebih rentan mengalami kecelakaan.Anak-anak sering kali bermain hingga membuat lantai menjadi basah dan licin akibat tumpahan cairan atau makanan.Lantai yang licin dapat membuat anak jatuh tanpa terkendali.Dengan kemungkinan-kemungkinan kecelakan seperti itu para pendiri dan guru TK telah memikirkan resiko tersebut dan mengatur arena bermain anak sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi resiko yang mungkin dapat terjadi.
Salah satu alternatif pemecahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi lantai licin adalah menggunakan karpet. Disamping untuk mengatasi masalah licinnya lantai dan mengurangi resiko anak yang jatuh dan terluka, penggunakan karpet juga dapat mengurangi jumlah meja dan kursi yang diperlukan, membuat lantai menjadi halus, mengurangi kerusakan akibat benda yang terjatuh serta dapat mengurangi keributan dan suara gaduh yang sering timbul didalam kelas.
Pengaturan lantai yang lain adalah permukaan lantai yang sengaja dibuat tidak datar. Hal ini telah dilakukan oleh sekolah yang memiliki program pendidikan yang menggunakan lantai sebagai tempat aktifitas bermain dan sekaligus merangsang kecerdasan spasial (daya bayang ruang) dan koordinasi tubuh mereka.[8]
3.      Bentuk
            Bentuk adalah wujud dan konfigurasi dasar dari sebuah objek atau ruang.Bentuk dihasilkan dari titik, garis, bidang, dan volume.[9]
4.      Ruang interior
            Ruang merupakan unsur utama dalam desain interior.Ruang interior adalah gabungan dari beberapa bidang seperti bidang atas (atap), bidang tengah (dinding), dan bidang bawah (lantai).Melalui volume ruang, anak tidak hanya bergerak tetapi juga melihat bentuk-bentuk, warna, mendengar berbagai suara, merasakan hembusan angin.[10]
5.      Cahaya
Cahaya mempengaruhi penataan interior dalam hal :
a.       Menentukan atmosfer ruang
b.      Mempengaruhi mood pengguna
c.       Mendukung fungsi ruang
                        Pada perancangan interior, jenis tata cahaya dapat dibagi menjadi pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
1)      Pencahayaan alami
Pencahayaan alami adalah proses menempatkan jendela, bukaan, dan permukaan reflektif lainnya sehingga pada siang hari ruangan tersebut dapat menyediakan cahaya alami yang efektif ke dalam ruangan.
2)      Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan terkait dengan penemuan ornamen sumber cahaya itu sendiri. Contohnya Lampu.
Tema tata cahaya dapat dibagi menjadi 5, yaitu :
1.      Tematik romantis, digunakan untuk menimbulkan kesan romantis pada ruangan. Hal ini bisa dilakukan melalui penggunaan tata cahaya temaram dengan intensitas rendah ataupun penempatan indirect lighting pada jarak dan pola tertentu
2.      Tematik rustik/naturalis, digunakan untuk menimbulkan kesan seolah olah seseorang sedang berada di alam. Hal ini bisa dilakukan dengan jenis tata cahaya alami seperti lilin, lampu templok, obor dengan dipadukan dengan penggunaan perabot yang alami.
3.      Tematik ekshibisi, digunakan untuk memamerkan atau memajang produk atau karya seni tertentu. Hal ini bisa dilakukan dengan penataan direct lighting dan indirect lighting.
4.      Tematik sunlit, dikenal dengan konsep less is more yang menggunakan cahaya buatan sesedikit mungkin serta memaksimalkan masuknya cahaya alami ke dalam ruangan.
5.      Tematik amenities, dihasilkan dari penggabungan penataan suara, cahaya, air, udara, vegetasi, dan warna dalam satu skema yang akan memberi nilai tambah terhadap kualitas penataan sebuah ruangan.
6.      Warna
            Semua warna dapat menimbulkan efek psikologis tertentu terhadap orang yang melihatnya. Dalam ilmu arsitektur dan interior, setiap warna dapat menimbulkan kesan berbeda beda terhadap keberadaan sebuah ruang, seperti kesan gelap terang yang dapat mempengaruhi keberadaan sebuah ruangan. Jenis warna dapat dibagi menjadi tiga yaitu warna primer, warna sekunder dan warna tersier.
Tujuan dari warna adalah :
a.       Menciptakan suasana
b.      Menunjukkan kesatuan atau keragaman
c.       Mengungkapkan karakter bahan
d.      Mendefinisikan bentuk
e.       Mempengaruhi proporsi
f.       Mempengaruhi skala
g.      Memberikan kesan berat

7.      Pola
            Pola adalah desain dekoratif yang dipergunakan secara berulang.Pola juga dapat disebut sebagai susunan dari sebuah desain yang sering ditemukan dalam sebuah objek. Motif garis horizontal akan memperluas kesan ruangan, sedangkan motif garis vertikal akan meninggikan kesan ruangan.[11]
8.      Tekstur
            Tekstur adalah nuansa, penampilan, atau konsistensi permukaan suatu zat.Tekstur juga berkaitan dengan material dan bahan yang digunakan.[12]





A.    Letak PAUD MATAHARI
Letak PAUD MATAHARI dan KOBER/TPA yaitu di dengan alamat Jl. Semangka, Desa Yosomulyo, Kecamatan Metro Pusat, Kabupaten Metro.

B.     Kondisi Gedung PAUD MATAHARI
Kondisi Gedung PAUD MATAHARI dan KOBER/TPA sudah baik sebagai wilayah pendidikan anak usia dini. Dengan gedung milik yayasan, terdiri dari 6 ruangan pembelajaran yang terbagi mejadi ruang kelas TK A, TK B, KOBER, TPA, AULA, KANTOR dan dilengkapai dengan toilet atau kamar mandi. Suasana kondusif dalam artian baik dan mendukung sebagai tempat belajar yang tenang dan aman.

C.    Desain Interior PAUD MATAHARI
Desain interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan perencanaan ruang dalam didalam bangunan. Oleh karena itu tujuan dari perencaan interior adalah pengembangan fungsi , pengayaan estetika dan peningkatan psikologi ruang interior dari pengrtian diatas dapat dirumuskan bahwa desain interior tk merupakan seni dan ilmu untuk memahami kebiasaan orang didalam rungan dengan tujuan untuk menciptakan ruang yang fungsional didalam struktur bangunan yang dirancang oleh seorang seniman.
Khususnya untuk PAUD MATAHARI didalam gedung desain interior yang digunakan sangat banyak ragamnya dan juga terdapat banyak hiasan gambar, anatra lain :


a.       Ruangan Kelompok Bermain (KOBER)














·         Desain interior dinding memiliki fungsi agar peserta didik tidak merasa bosan saat proses berlangsung selama ber jam-jam dan pada proses pembelajaran dilaksanak.
·         Lemari yang berada diatas berfungsi untuk menyimpan alat-alat yang digunakan dalam proses pemebelajaran.
·         Papan tulis berfungsi untuk menggambar tetapi dengan tujuan mengenalkan huruf atau angka kepada anak.
·         Televisi berfungsi untuk hiburan saat anak-anak mulai bosan.
·         Kipas angin berfungsi untuk pendingin ruangan.
·         Karpet berfungsi untuk alas pada proses pembelajaran.



b.      Ruangan  TK A










                        Beberapa benda yang ada di seluruh ruang TK A dan fungsinya :
·         Desain interior dinding yang sudah didesain sedemikian rupa berfungsi untuk agar peserta didik tidak merasa bosan dalam suatu proses pemeblajarn dan ruangan yang sudah didesain tersebut dengan model ruangan terbuka bertujuan agar menyatu dengan alam dan menyejukkan saat proses pembelajaran.
·         Meja dan kursi yang berfungsi untuk proses pembelajaran tatapi pada waktu observasi anak-anak melakukan proses pembelajaran di bawah beralaskan tikar.
·         Lemari yang berfungsi untuk menyimpan alat-alat yang dibutuhkan pada prose pemeblajaran, seperti buku, pensil penghapus, krayon,dll.
·         Terdapat gantungan gantungan yang bertuliskan angka angka dan huruf huruf yang berfungsi untuk mengenalkan angka dan huruf.
·         Terdapat gambaran pohon yang didalam nya terdapat angka dan huruf yang fungsinya untuk mengenalkan angka dan huruf.
·         Terdapat rak buku berfungsi untuk menyimpan buku.
·         Adanya tempat obat berfungsi jika ada anak yang sakit maka memudahkan pendidik dalam penanganannya.
·         Adanya gambar presiden dan wakil presiden dan gambar garuda yang fungsinya untuk mengenalkan  kepada peserta didik.

c.       Ruangan TK B (sebagian di Aula)
















d.      Gambar TK B (lantai atAS)



                                                                                                                                   







                        Beberapa benda yang ada di seluruh ruang TK B dan fungsinya :
·         Desain interior yang di hias dengan warna yang tidak terlalu mencolok atau tidak banyak perpaduan warna karena memang ini bukan asli kelas mereka, meraka hanya di pindah secara sementara saja.
·         Terdapat meja yang berfungsi untuk alas anak agar memudahkan anak juga.
·         Terdapat kipas yang berfungsi untuk mendinginkan ruangan
·         Terdapat lemari yang berfungsi untuk menyimpan peralatan yang digunakan untuk proses pemelajaran.
·         Terdapat tikar yang berfungsi untuk alas saat proses pembelajaran berlangsung.


e.       Gedung TPA
                           
                                Beberapa benda yang ada di seluruh ruang TPA dan fungsinya :
·         Desain interior yang dihias sedemikian rupa meriahnya yang bertujuan agar sianak merasa senang tidak merasa bosan karena kalau TPA ia berda di lembaga sampai sore hari.
·         Adanya seluncuran/prosotan berfungsi untuk alat permaianan anak TPA.
·         Rumah-rumahan kecil yang berfungsi untuk bermain anak TPA.
·         Adanya kuda-kudaan yang berfungsi untuk bermain anak TPA.
·         Adanya karpet yang berfungsi untuk alas duduk mereka saat bermain
Beberapa benda yang ada di seluruh ruang aula dan fungsinya :
·         Desain interior yang sudah didesain sedemikian rupa untuk bagian aula.
·         Adanya kursi dan meja yang berfungsi saat ada acara di PAUD untuk proses pertunjukan.
·         Gedung aula disini sendiri berfungsi untuk suatu kegiatan yang diselanggarakan oleh pihak lembaga seperti latian menari, drama,wisuda dan lain-lain.

D.    Oprasional Kegiatan PAUD MATAHARI
1.      Kegiatan Anak
Berdasarkan hasil observasi, untuk siswa KOBER, PAUD, TPA masuk pada 08.00 WIB, anak datang sebelum jam masuk dan siswa semua diantar oleh pihak keluarganya. Pada bel apel berbunyi pada hari senin anak-anak mulai berbaris untuk melaksanakan upacara setelah upacara selesai anak megikuti kegiatan pembelajaran yang sudah disiapkan oleh pihak guru. Sedangkan pada jam istirahat, anak sebelum istirahat makan bekal yang mereka bawa dari rumah terlebih dahulu. Dan kemudian anak-anak bermain dengan alat  permain outdoor. Anak PAUD/KOBER pulang pada pikul 10.00, jika ada anak yang mengikuti jam tambahan maka anak-anak tersebut pulang pada pukul 11.30 WIB, sedang khusus TPA akan ditunggu sampai pukul 16.30 WIB setiap harinya.

2.      Kegiatan Guru
Jumlah guru yang ada di PAUD MATAHARI sebanyak 12 pendidik, dengan masing masing kelas 2 pendidik dan 2 diantaranya merupakan kepala sekolah dan ketua Yayasan. Para guru masuk kedalam kelas dan anak-anak sudah menunggu didalam kelas dan setelah itu guru membuka pembelajaran dan proses pembelajaran akan berlangsung. Ketika pemebelajaran selesai, guru merapikan alat-alat yang digunakan dan membersihkan ruang kelas kemudian berdiskusi dengan guru lainnya diruang kantor untuk mengevaluasi dan kemudian jika sudah selesai semua maka guru akan pulang.












KESIMPULAN
Dari observasi ini, dapat disimpulkan beberapan hal yaitu:
a.       PAUD Matahari mempunyai bangunan cukup luas sebagai arena bermain dan berkreasi anak-anak.
b.      Lingkungan kelas di PAUD matahari di siapkan sedemekian rupa sehingga dapat mendukung pencapaian dalam belajar mengajar.




[1]Zamrud SMP, “Seni Budaya”, (Jawa Tengah : Putra Nugraha), h.13
[2] Erwin  Ardiyanto Halim, Prinsip Elemen Desain, 2010
[3]Zamrud SMP, Op.cit., h.14
[4]Rita Maryana, M.Pd, Ali Nugraha, M.Pd, Yeni Rachmawati, M.Pd, “Pengelolaan Lingkungan Belajar”, (Jakarta : KENCANA PRENADA MEDIA GRUP, 2010), h. 47-48
[5]Natasha Prasetya, “Dimensi Interior”, Vol 10, No. 1, Juni 2002, h. 23-32
[6]Rita Maryana, M.Pd, Op.cit., h. 49
[7]Natasha Prasetya ,Op. Cit
[8] Rita Maryana, M.Pd, Op. Cit., h. 45-47
[9]Erwin  Ardiyanto Halim, Op. Cit.
[10]Sriti Mayang Sari, “Implementasi Pengalaman Ruang Dalam Desain  Interior”, Vol 3 No. 2, 2005             
[11]Dewi  Sartika, Perancangan Interior Tempat Penitipan Anak dan Kelompok Bermain, (Jakarta : 2011).
[12]Fitri Andiyani, “Peran Tekstur Pada Interior Sekolah Insklusi”,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROPOSAL Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Tari Kreasi Di RA Rhaudhotul Huda Sumber Bahagia Kec.Seputih Banyak Lampung Tengah TA.2018-2019

PELAPORAN PERKEMBANGAN ANAK KEPADA ORANG TUA

Diaknosis Aanak Bermasalah