Evaluasi Pembelajaran PAUD



A.    Pengertian Evaluasi Pembelajaran PAUD
Istilah “evaluasi”sering kali dimaknai berbeda-beda. Ada yang menyamakan “evaluasi” dengan istilah “pengukuran”, atau “asessessment” jika berhubungan dengan praktik yang menggambarkan kemajuan anak didik dalam perkembangan dan belajarnya. Informasi dari assessment akan digunakan sebagai dasar mengevaluasi perkembangan anak dalam pendidikan anak usia dini (PAUD).
Setiap hari guru melakukan penilaian atau evaluasi, dalam hal ini guru mempertimbangkan efektivitas suatau perencanaan program atau sasaran. Penilaian semacam inidisebut dengan penilaian reflektif. Adapun penilaian tentang penilaian efesiensi proses program disebut dengan penilaian formatif, dan perihal kesahihan (validitas) dan keterandalan (relibilitas) penilaian hasil pelaksanaan program kegiatan belajar disebut dengan penilaian sumatif. Evaluasi program bertujuan untuk pengetahuan efektivita pelaksanaan program PAUD. Eavaluasi progaram sejauh mana indikator keberhasilan penyelenggaraan PAUD yang bersangkuatan. Evaluasi program mencakup penilaian terhadap :
1.      Kinerja pendidik (guru/kader/pamong) dan pengelolaan.
2.      Program pembelajaran.
3.      Administrasi kelompok.
Evaluasi program dilakukan oleh petugas dinas pendidikan kecamatan bersama unsur terkait. Evaluasi perogram dapat dilakukan paling tidak setiap akhit tahun kegiatan belajar anak. Evaluasi dalam pembelajaran anak usia dini berdasarkan Permendiknas No. 58 Tahun 2009, dimana penilaian anak berdasarkan tingkat pencapaian perkembangan anak, yaitu nilai-nilai agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional.
Dalam evaluasi pendidikan anak usia dini (PAUD), ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru, antara lain :
1.      Pengamatan langsung (observasi)
2.      Mencatat kegiatan yang dilakukan dan tahapan main anak.
3.      Mencatat ungkapan, pertanyaan (tanya jawab), pernyataan anak.
4.      Membaca hasil karya anak, mendokumentasikan semua bahasa natural anak kedalam portofolio masing-masing anak.

B.     Evaluasi Perkembangan Anak
Didalam pembelajaran dengan sentra dan waktu lingakaran, untuk mengetahui apakah apakah anak memahami konsep-konsep yang telah diajarkan, melalui metode evaluasi berupa pengamatan langsung dan terus menerus selama anak bermain. Evaluasi seharusnya mengambil tempat sepanjang pembelajaran berlangsung, bisa berupa tingkat tehapan main anak atau pengamatan tertulis untuk menilai knowledge anak dan kemampuan resepresentasi anak.
Langkah-langkah evaluasi dilaksanakn untuk membantu guru untuk membuat penilaian kemampuan anak dalam mengikuti proses pembelajaran. ada empat fokus evaluasi untuk pembelajaran anak usia dini :
1.      Evaluasi perencanaan
2.      Evaluasi pelaksanaan
3.      Evaluasi media
4.      Evaluasi perkembangan anak
Dalam pembahasan evaluasi perkembangan, guru dapat membaca dari tampilan bahasa natural anak, mulai saat anak datang kesekolah sampai waktunya pulang. Evaluasi juga dapat dikumpulkan dari :

1.      Hasil kerja anak
2.      Catatan dari pengamatan guru tentang bahasa natural anak, antara lain : dari gerakan tubuh, ucapannya, tulisannya, gambarannya, yang mempersentasikan, tahapan perkembangan domain berfikirnya.
Bahasa anak menampilkan informasi yang sangat kaya bagi pengamatan guru, saat anak berinteraksi dengan nak lainnya, dan saat anak berinteraksi dengan media mainnya. Dan semua tampilan bahasa anak tersebut dikumpulkan dalam portofolio yang menggambarkan tentang perkembangan masing-masing anak. [1]
C.    Macam-macam Proses Evaluasi Kegiatan Pembelajaran PAUD
Ada lima macam-macam evaluasi, yaitu sebagai berikut :
1.      Evaluasi diagnostik
Yaitu evaluasi yang ditunjukaan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya atau bisa diartikan evaluasi diagnostik evaluasi yang ditunjukkan untuk membantu memecahkan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa tertentu. Apabila jenis evaluasi formatif dan sumatif menjadi tanggup jawab guru (guru bidang stuudi), evaluasi penempatan, dan diagnostik lebih merupakan tanggung jawab petugas bimbingan penyuluhan. Dengan demikian, evaluasi diagnostik merupakan evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ada pada siswa /anak sehingga dapat diperlakuan yang tepat. Evaluasi diagnostik dapat dilakukan dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, baik pada tahap awal, selama proses pembelajaran maupun akhir pembelajaran. pada tahap awal evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal atau pengetahuan persyaratan yang harus dikuasai oleh siswa. Pada tahap proses, evaluasi ini diperlukan untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran yang masih belum dikuasai dengan baik sehingga guru dapat memberi bantuan secara dini agar siswa tidak tertinggal terlalu jauh. Sementara pada tahap akhir, evaluasi diagnostik untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa atas seluruh materi yang telah dipelajarinya.
2.      Evaluasi selektif
Evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3.      Evaluasi penempatan
Evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa atau juga untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar atau program pendidikan yang sesuai dengan kemampuannya.
4.      Evaluasi formatif
Evaluasi yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar dan mengajar, dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan atau topik, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagai mana yang direncanakan. Winkel menyatakkan bahwa evaluasi formatif adalah penggunaan tes-tes selama berlangsungnya proses pembelajaran agar siswa dan guru memperoleh informasi (feed back) mengenai kemajuan yang telah dicapai.
Tesmer menyatakan, “Formative evaluation is a judgement of the strengths and weakness of instruction in its developing stages, for purpose of revising the instruction to improve its effectiveness and appeal”. Evaluasi ini dimaksud untuk mengontrol sampai seberapa jauh siswa telah menguasi materi yang diajarkan pada pokokbahasan tersebut. Wiersma menyatakan “formative testing is done to minitor student progress over period of time”. Ukuran keberhasilan dan kemajuan siswa dalam evaluasi ini adalah penguasaan kemampuan yang telah dirumuskan kedalam rumusan tujuan (TIK) yang telah ditetapkan sebelumnya. TIK yang akan dicapai pada setiap pembahasan suatu pokok bahasan, dirumuskan mengacu pada tingkat kematangan siswa. Artinya, TIK dirumuskan dengan memperhatikan kemampuan awal anak dan tingkat kesulitan yang wajar yang diperkirakan masih sangat mungkindi jangkau atau dikuasai dengan kemampuan yang dimiliki siswa.
Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa saja yang telah berhasil dan siapa saja yang belum berhasil, untuk selanjutnya diambil tindakan-tindakan yang tepat. Tindakan lanjut dari eavluasi ini adalah memberikan remedial kepada siswa yang belum berhasil, yaitu banyuan khusus yang diberikan pada siswa yang mengalami kesulitan memahami suatu pokok bahasan tertentu. Adapun bagi siswa yang telah berhasil akan melanjutkan pada topik berikutnya, bahkan bagi mereka yang memiliki kemampuan lebih akan diberikan pengayaan, yaitu materi tambahan yang sifatnya perluasan dan pendalaman dari topik yang telah dibahas.
Dengan demikian, evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan ketika program sedang dilaksanakan dari awal sampai akhir program. Selanjutnya, fungsi evaluasi formatif menurut Wirawan, adalah sebagai alat kontrol pelaksanaan program.
5.      Evaluasi sumatif
Evaluasi yang ditunjukkan untuk keperluan penentuan angka kemajuan atau hasil belajar siswa. Jenis evaluasi ini dilaksanakan setelah guru menyelesaikan guru menyelesaikan pengajaran yang diprogramkan untuk satu semester. Kawasan bahannya sama dengankawasan bahan terkandung didalam satuan program semster.
Evaluasi sumatif dilakukan pada setiap hari satu-satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan dimaksud untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat berpindah pada sustu unit ke unit berikutnya. Winkel mendefinisikan evaluasi sumatif sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu priode pengajaran tertentu. Yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan pada satu semster, bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang studi.[2]

D.    Tujuan dan Manfaat Evaluasi Kegiatan Pembelajaran PAUD
1.      Tujuan
Tujuan evaluasi dalam proses pembelajaran paud, yaitu mengetahui apakah materi yang di pelajari dapar di lanjutkan dengan bahan yang baru/ diulang, untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang digunakan oleh pendidik, untuk mengetahu efektif proses  pembelajaran yang di laksanakan, untuk mengetahui apakah komponen-komponen dalam proses pembelajaran sedah memberikan kontribusi positif bagi proses pembelajaran, untuk mengetahui kesesuaian persepsi dan pemikiran peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, mengetahui sejauh mana perkembangan dari pelaksanan pembelajaran, mengetahui perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan apa yang terjadi pada peserta didik, dan menentukan tepat atau tidaknya media yang digunakan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.
Jadi evaluasi dalam pembelajaran di taman kanak-kanak atau paud sangat berhubungan guru bertanggung jawab dalam menilai dan mengukur anak didiknya. Apabila ada kekurangan dalam anak didiknya guru mengevaluasi agar anak tersebut maju pesat seperti anak yang lain. Pembelajara yang di sugukan harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Karakteristik anak juga harus dimengarti oleh pendidik, karekteristik dalam pembelajaran anak usia dini dapat di lakukan dengan belajar, bermian, dan bernyanyi. Pembelajaran berorientasi pada perkembangan anak didiknya.[3]
2.      Manfaat
a.       Manfaat dilaksanakannya evaluasi proses dan hasil pembelajaran atau prpgram stimulasi yang telah berlangsung/dilaksanakan pendidik.
b.      Membuat keputusan berkenaan dengan pelaksaan dan hasil pembelajaran atau program stimulasi terhadap anak.
c.       Meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran atau program stimulasi dalam rangka upaya meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak.[4]

E.     Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran PAUD
Terdapat beberapa hal prinsip yang harus di pertimbangkan oleh evaluator dalam melakukan evaluasi pembelajaran atau program stimukasi PAUD, yaitu:
1.      Evaluasi pembelajaran atau program stimulasi PAUD berhubungan dengan tujuan program kegiatan yang telah direncanakan.
2.      Hasil evaluasi mengutungkan kepada anak untuk menyesuaikan program kegiatan pada tahap selanjutnya. Artinya dilakukan untuk mendukung perkembangan dan proses pembelajaran bagi anak.
3.      Evaluasi pembelajaran atau program stimulasi pada PAUD sebaiknya merupakan sebuahproses keterlibatan kerja sama antara pendidik, anak dan orang tua.
4.      Evaluasi pembelajaran atau program stimulasi pada anak PAUD hendaknya menggunakan cara yang laing tepat, dan dianjurkan mengedepankan melalui pengamatan secara langsung. Karena, karekter perkembangan dan belajar pada anak pada umunya tidak dapat tampil secara penuh dalam kata-kata secara lisan maupun tulisan.
5.      Tes, pengukuran, penilaian dan pencatatan segala informasi perkembangan dan belajar anak hendaknya dilakukan secara tepat, objektif dan segera. Perlu di ingat bahwa anak-anak dalam mengekspresikan dirinya sendiri melalui tingkah laku, mereka belum bisa menyembunyikan perasaan, gagasan/pikiran atau emosi mereka, spontan bertindak dalam lingkungan.[5]





  

Kesimpulan
Evaluasi merupakan penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Sehingga evaluasi pendidikan sangatlah penting guna menentukan apakah suatu sistem pembelajaran layak untuk diimplementasikan didunia pendidikan terutama pada proses belajar mengajar disetiap jenjang pendidikan. Dan melalui sistem pembelajaran yang secara berkala dievaluasi maka tujuan pendidikan akan tercapai yaitu peserta didik dapat berkembangan sesuai tahapan perkembangannya dan aspek-aspek perkembangannya dan aspek-aspek perkembangan bisa berkembang secara optimal.
Prosedur evaluasi atau penilaian pendidikan anak usia dini melalui perumusan kegiatan, meniapkan alat penilaian dan menentukan kriteria penilaian. Adapun evaluasi PAUD berupa deskripsi dari sejumlah data-data yang diperoleh dari peroses pengumpulan data saat pengamatan terhadap anak.






 DAFTAR PUSTAKA

 
Ali Nugraha, Evaluasi Pembelajaran Untuk Anak Usia, UPI, 2010

Dadan Suryana, “PAUD Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak”, Jakarta : KENCANA, 2016

Hamdani, “Strategi Pembelajaran Mengajar”, Bandung : CV PUSTAKA SETIA, 2011

Mukhtar Katif. Dkk, “Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini”, Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP, 2016.


[1] Mukhtar Katif. Dkk, “Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini”, Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP, 2016. Hlm 167-169.
[2] Hamdani, “Strategi Pembelajaran Mengajar”, Bandung : CV PUSTAKA SETIA, 2011. Hlm 306-308
[3] Dadan Suryana, “PAUD Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak”, Jakarta : KENCANA, 2016 .Hlm 297-298
[4] Ali Nugraha, Evaluasi Pembelajaran Untuk Anak Usia, UPI, 2010, hal.10
[5] Ibid., h.11

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROPOSAL Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Tari Kreasi Di RA Rhaudhotul Huda Sumber Bahagia Kec.Seputih Banyak Lampung Tengah TA.2018-2019

PELAPORAN PERKEMBANGAN ANAK KEPADA ORANG TUA

Diaknosis Aanak Bermasalah